Posts

Showing posts from April, 2014

Manusia dan Keadilan

A. Pengertian Keadilan Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah diantara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Kedua ujung ekstrem itu menyangkut dua orang atau benda. Bila kedua orang tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah ditetapkan, maka masing-masing orang akan menerima bagian yang tidak sama, sedangkan pelanggaran terhadap proposi tersebut berarti ketidak adilan. Keadilan oleh Plato diproyeksikan pada diri manusia sehingga yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri, dan perasaannya dikendalikan oleh akal. Menurut pendapat yang lebih umum dikatakan bahwa keadilan itu adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada keharmonisan menuntut hak dan menjalankan kewajiban. Atau dengan kata lain, keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi haknya dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari

Manusia dan Penderitaan

A. Pengertian Penderitaan Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan susuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat lahir atau batin atau lahir batin. Penderitaan bertingkat-tingkat ada yang berat ada yang ringan, namun peranan individu juga menentukan barat tidaknya intensitas penderitaan. B. Siksaan Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rokhani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan. Dengan siksaan-siksaan itu Allah akan menganiaya mereka, namun mereka jualah yang menganiaya diri sendiri, karena dosa-dosanya. Siksaan yang sifatnya Psikis misalnya kebimbangan, kesepian dan ketakutan. Kebimbangan dialami oleh seseorang bila ia pada suatu saat tidak dapat menentukan pilihan mana yang akan diambil. Kesepian dialami oleh seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya atau jiwanya,

Manusia dan Keindahan

Keindahan Kata keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Keidahan identik dengan kebenaran. Keindahan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu dan tempat, kedaerahan, selera mode, kedaerahan atau lokal. Menurut cakupannya orang harus membedakan keindahan sebagai suatu kualita abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah. Untuk pembedaan itu dalam bahasa Inggris sering dipergunakan istilah “beauty” (keindahan) dan “the beautiful” (benda atau hal indah). Dalam pembatasan filsafat, kedua pengertian ini kadang-kaang dicampuradukkan saja. Disamping itu terdapat pula perbedaan menurut luasnya pengertian; yakni a. keindahan dalam arti luas b. keindahan dalam arti estetis murni c. keindaha

Manusia dan Cinta Kasih

A. Pengertian Cinta Kasih             Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S Poerwa Darminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan, dengan demikian arti cinta dan kasih hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasih.             Cinta selalu menyatakan unsur-unsur dasar tertentu, yaitu pengasuhan, tanggung jawab, perhatian dan pengenalan .Pada pengasuhan contoh yang paling menonjol adalah cinta seorang ibu pada anaknya, bagaimana seorang ibu dengan rasa cinta kasih mengasuh anaknya dengan sepenuh hati, Sedang dengan tanggung jawab dalam arti benar adalah sesutu tindakan yang sama sekali sukarela yang dalam kasus hubungan ibu dan anak bayinya menunjukkan pen

Cyberspace & Lulzsec

Peran "Cyberspace" sebagai ruang budaya bagi manusia Kita dapat merasakan terjadinya percepatan proses aktivitas kehidupan dalam era globalisasi ini. Dunia pun seakan-akan melipat dirinya. Manusia tidak perlu lagi menghabiskan banyak waktu untuk bepergian dari satu tempat ke tempat lainnya. Tidak perlu lagi menunggu untuk mendapatkan informasi tentang keadaan suatu daerah di wilayah yang jauh dari tempatnya berada. Manusia tidak perlu lagi membaca banyak buku untuk menemukan suatu informasi yang dia butuhkan. Hal tersebut terjadi sejak perkembangan teknologi yang kian pesat, terutama sejak dimunculkannya internet secara global.   Perhatian terhadap perkembangan internet dan perannya dalam kehidupan manusia tak dapat lepas dari perkembangan Information Commnication Techlology (ICT) atau lebih dikenal di Indonesia dengan teknologi informasi dan komunikasi, sebab peran ICT terhadap berbagai bidang kehidupan sangatlah besar. Teknologi informasi dan komunikasi mampu mengubah

Tinjauan Tentang Ilmu Budaya Dasar

A. Pendahuluan Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar adalah salah satu mata kuliah yang membicarakan tentang nilai-nilai, tentang kebudayaan, tentang berbagai macam masalah yang dihadapi manusia dalam kehidupannya sehari-hari. Dengan mendapatkan mata kuliah Ilmu Budaya Dasar mahasiswa diharapkan nantinya memiliki latar belakang pengetahuan yang cukup luas tentang kebudayaan Indonesia pada umumnya dan menimbulkan minat mendalami lebih lanjut, agar dengan demikian mahasiswa diharapkan turut mendukung dan mengembangkan kebudayaannya sendiri dengan kreatif.   Jadi, secara singkat dapatlah dikatakan bahwa setelah mendapat mata kuliah ini mahasiswa diharapkan memperlihatkan : 1. Minat dan kebiasaan menyelidiki apa yang terjadi di sekitarnya dan di luar lingkungannya. 2. Kesadaran akan pola-pola nilai yang dianutnya serta bagaimana hubungan nilai tersebut dengan kehidupannya. 3. Kerelaan memikirkan kembali tentang nilai yang dianutnya apakah dia secara berdiri sendiri dapat membenarkan n

Manusia dan Kebudayaan

Manusia Unsur-unsur yang membangun manusia ada 4, yaitu : a. Jasad b. Hayat c. Roh d. Nafas Manusia sebagai suatu kepribadian mengandung 3 unsur, yaitu : - Id (Bagian kepribadian paling mendasar) - Ego (Kepribadian eksekutif) - Super Ego (Kepribadian yang terbentuk dari lingkungan eksternal) Hakekat Manusia ada 4, yaitu : - Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri atas tubuh dan jiwa sebagai suatu kesatuan yang utuh - Makhluk ciptaan Tuhan yang dilengkapi dengan akal, kehendak, dan perasaan.   Perasaan dalam diri manusia ada 2 macam, yaitu :   a. Perasaan Inderawi (rangsangan jasmani melalui panca indera)   b. Perasaan Rokhani (perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia saja)       * Perasaan Intelektuan (yang berkenaan dengan pengetahuan)       * Perasaan Estetis (yang berkenaan dengan keindahan)       * Perasaan Etis (yang berkenaan dengan kebaikan)       * Perasaan Diri (yang berkenaan dengan harga diri)       * Perasaan Sosial (yang berke