Manusia dan Cinta Kasih
A. Pengertian
Cinta Kasih
Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S Poerwa
Darminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada),
ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih
artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan, dengan
demikian arti cinta dan kasih hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat
rasa cinta. Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka
(sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasih.
Cinta selalu menyatakan unsur-unsur dasar tertentu, yaitu
pengasuhan, tanggung jawab, perhatian dan pengenalan.Pada pengasuhan contoh
yang paling menonjol adalah cinta seorang ibu pada anaknya, bagaimana seorang
ibu dengan rasa cinta kasih mengasuh anaknya dengan sepenuh hati, Sedang dengan
tanggung jawab dalam arti benar adalah sesutu tindakan yang sama sekali
sukarela yang dalam kasus hubungan ibu dan anak bayinya menunjukkan
penyelenggaraan atas hubungan fisik, Unsur yang ketiga adalah perhatian yang
berarti memperhatikan bahwa pribadi lain itu hendaknya berkembang dan membuka
diri sebagaimana adanya, yang keempat adalah pengenalan yang merupakan
keinginan untuk mengetahui rahasia manusia. Dengan keempat unsur tersebut yaitu
pengasuhan, tanggung jawab, perhatian dan pengenalan suatu cinta dapat
dibina secara lebih baik.
Cinta tingkat tertinggi adalah cinta kepada Allah,
Rasulullah, dan berjihad dijalan Allah. Cinta tingkat menengah adalah cinta
kepada orang tua, anak, saudara, suami / istri dan kerabat. Cinta tingkat
terendah adalah cinta yang lebih mengutamakan cinta keluarga, kerabat, harta,
dan tempat tinggal.
B. Cinta Menurut Ajaran
Agama
a. Cinta Diri
Cinta ini erat
kaitannya dengan dorongan menjaga diri, manusia senang untuk tetap hidup,
mengembangkan potensi dirinya, dan mengaktualisasikan diri. Ia mencintai segala
sesuatu yang mendatangkan kebaikan pada dirinya. Sebaliknya ia akan membenci
segala sesuatu yang menghalanginya untuk hidup, berkembang dan
mengaktualisasikan diri, Ia juga membenci segala sesuatu yang mendatangkan rasa
sakit, penyakit, dan mara bahaya.
b. Cinta Kepada Sesama
Manusia
Agar manusia dapat
hidup dengan keserasian dan keharmonisan dengan manusia lainnya tidak boleh
tidak ia harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya. Hendaknya
ia menyeimbangkan cintanya itu dengan cinta dan kasih sayang pada orang-orang
lain, bekerja sama dengan memberi bantuan kepada orang lain.
c. Cinta Seksual
Cinta erat kaitannya
dengan dorongan seksual sebab yang bekerja dalam melestarikan kasih sayang,
keserasian, dan kerja sama antara suami dan istri, ia merupakan faktor yang
primer bagi kelangsungan hidup keluarga. Dorongan seksual melakukan fungsi
penting yaitu melahirkan keturunan demi kelangsungan jenis, lewat dorongan
seksual terbentuk keluarga, dari keluarga terbentuk masyarakat dan bangsa.
d. Cinta Kebapakan
Nampak jelas dalam
cinta bapak kepada anak-anaknya, karena bersumber dari kesenangan dan
kegembiraan baginya sumber kekuatan dan kebanggaan dan merupakan faktor penting
bagi kelangsungan peran bapak dan kehidupan tetap terkenangnya dia setelah
meninggal dunia.
e. Cinta Kepada Allah
Kemesraan dapat
menimbulkan daya kreativitas manusia. Dengan kemesraan orang dapat menciptakan
berbagai bentu seni sesuai dengan kemampuan dan bakatnya.
C.Pemujaan
Pemujaan adalah salah
satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk
komunikasi ritual. Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan manusia.Hal ini ialah karena pemujaan kepada Tuhan adalah inti ,
nilai dan makna kehidupan yang sebenarnya. Karena itu jelaslah bagi kita semua,
bahwa pemujaan kepada Tuhan adalah bagian hidup manusia, karena Tuhan pencipta
semesta termasuk manusia itu sendiri, dan pencintaan semesta untuk manusia.
Cinta kepada Rasul, yang diutus Allah sebagai rahmah bagi seluruh alam
semesta,menduduki peringkat kedua setelah cinta kepada Allah. Ini karena Rasul
merupakan ideal sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun
berbagai sifat luhur lainnya.
D.Kasih Sayang
Pengertian
kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S.Porwadarminta
adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang.
Orang tua dalam
memberikan kasih sayangnya bermacam-macam demikian pula sebaliknya, dari cara
pemberian cinta kasih ini dapat dibedakan:
1. Orang tua bersifat
aktif, si anak bersifat pasif
Dalam hal ini orang tua
memberikan kasih sayang terhadap anaknya baik berupa moral-material dengan
sebanyak-banyaknya, dan si anak menerima saja, mengiyakan tanpa memberikan
respon.
2. Orang tua bersifat
pasif, si anak bersifat aktif
Dalam hal ini si anak
berlebih-lebihan memberikan kasih sayang terhadap orang tuanya, kasih sayang
ini diberikan secara sepihak, orang tua mendiamkan saja tingkah laku si anak
tidak memberikan perhatian apa yang diperbuat anak.
3. Orang tua bersifat
pasif, si anak bersifat pasif
Di sini jelas bahwa
masing-masing membawa hidupnya, tingkah lakunya sendiri-sendiri, tanpa saling
memperhatikan. Kehidupan keluarga sangat dingin, tidak ada kasih sayang,
masing-masing membawa caranya sendiri, tidak ada tegur sapa jika perlu, orang
tua hanya memenuhi dalam bidang materi saja.
4. Orang tua bersifat
aktif, si anak bersifat aktif
Dalam hal ini orang tua
dan anak saling memberikan kasih sayang dengan sebanyak-banyaknya, sehingga
hubungan antara orang tua dan anak saling intim dan mesra, saling mencintai,
saling menghargai, saling membutuhkan.
E.Kemesraan
Kemesraan berasal dari
kata dasar mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab.kemesraan ialah
hubungan yang akrab baik antara pria dan wanita yang sedang dimabuk asmara
maupun yang sudah berumah tangga.
F.Belas Kasihan
Dalam surat Yohanes
dijelaskan ada tiga macam cinta, Cinta agape ialah cinta manusia kepada
Tuhan. Cinta Philia ialah cinta kepada ibu bapak (orang tua) dan saudara,
dan ketiga cinta Amor/ Eros ialah cinta antara pria dan wanita. Disamping itu masih ada cinta lagi yaitu cinta
terhadap sesama. Cinta terhadap sesama merupakan perpaduan antara cinta agape
dan cinta philia. Cinta sesama ini diberikan istilah belas kasihan, untuk
membedakan antara cinta kepada orang tua, pria wanita dan cinta kepada Tuhan.
G. Cinta Kasih Erotis
Cinta kasih kesaudaraan
merupakan cinta kasih antara orang-orang yang sama-sama sebanding, sedangkan
cinta kasih ibu merupakan cinta kasih terhadap orang-orang yang lemah tanpa
daya. Walaupun terdapat perbedaan besar antara kedua jenis tersebut,
Kedua-duanya mempunyai kesamaan bahwa pada hakekatnya cinta kasih tidak
terbatas kepada seseorang saja. Berlawan dengan kedua jenis cinta kasih
tersebut ialah cinta kasih erotis, yaitu kehausan akan penyatuan akan penyatuan
yang sempurna, akan penyatuan dengan seseorang.
Dalam cinta kasih
erotis terdapat ekslusifitas yang tidak terdapat dalam cinta kasih persaudaraan
dan cinta kasih keibuan. Ciri-ciri eksklusif dalam cinta kasih erotis ini perlu
dibicarakan lebih lanjut. Kerap kali eksklusivitas dalam cinta kasih erotis
disalah tafsirkan dan diartikan sebagai suatu ikatan hak milik.Cinta kasih
erotis eksklusif hanyalah dalam arti bahwa seseorang dapat menyatukan dirinya
secara lengakap dan intensif hanya dengan satu orang saja. Cinta kasih erotis
mengeksklusifkan cinta kasih terhadap orang lain hanyalah dalam segi-segi fusi
erotis dan keikut sertaan selengkapnya dengan semua aspek kehidupan orang-orang
lain, tetapi bukan dalam arti cinta kasih kesaudaraan yang mendalam terhadap
orang lain.
Comments
Post a Comment